Candu Gadget, Manusia Jadi Anti Sosial

  Sumber: dreamstime.com

            Halo, Sobat Thriving! Kalau bicara soal teknologi tentunya sudah nggak asing lagi dong di kehidupan kita? Karna seperti yang kita tau nih, teknologi itu sendiri merupakan salah satu produk dari bukti perkembangan zaman dimana hal tersebut sudah melekat dalam keseharian kita. Teknologi adalah sebuah representasi dari kemajuan suatu masyarakat. Kemudahan dan kepuasan yang didapatkan seseorang melalui teknologi mengubah pola komunikasi dan juga sosialisasi individu dalam lingkungannya. Sehingga, tak heran jika teknologi dikatakan setara dengan nyawa manusia.

            Masyarakan saat ini menganggap bahwa teknologi adalah kebutuhan hidup yang sangat penting dan mendasar, kemanapun dan kapanpun seolah tak bisa terpisahkan antara manusia dengan teknologi. Terlebih dengan tersedianya berbagai fitur aplikasi yang menarik, membuat sebagian orang rela menghabiskan waktu berjam-jam dengan teknologi yang mereka miliki.

Seperti Rafi saat ditemui disela-sela aktivitasnya, “Menurut saya, teknologi sangat penting di zaman sekarang, apalagi era teknologi. Jika tidak ada teknologi, mungkin itu akan membuat saya merasa tertinggal dan tidak bisa berbaur dengan lingkungan.  Apalagi kalau dilihat, anak sejak dini saja sudah dikenalkan dan dikelilingi oleh gadget”. Ujar Rafi, salah satu warga Depok yang aktif menggunakan gadget. “Gadget juga bisa membantu mengerjakan tugas dalam sehari-hari. Itu yang menjadi pengaruh besar gadget dalam hidup saya” tambahnya.

            Namun, sebenarnya kondisi ini berbanding terbalik dengan perkembangan individu dalam hal sosial, karena jika terlalu berlebihan dapat menjadikan teknologi sebagai segala-galanya, maka hal tersebut akan berdampak negatif bagi seseorang. Kebanyakan dari masyarakat sering salah mengartikan bahwa, dengan penggunaan teknologi maka akan membentuk citra diri. Ia akan menganggap jika dirinya individu modern yang update teknologi, maju, dan tidak ketinggalan zaman.

Menurut penelitian yang dilakukan Usni Dwi Ambarwaty (2018) alumni Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terdapat tiga faktor yang menjadi penyebab kecanduan smartphone pada remaja, yaitu rendahnya kontrol diri, kesepian, dan sensation seeking behavior.

            Sosialisasi sebagai ciri makhluk hidup kini semakin bias, komunikasi yang ada hanya terjadi di dunia maya dan terbatas. Padahal sebagai manusia, hubungan komunikasi dengan lingkungan sosial, keluargam atau teman adalah suatu kebutuhan penting yang harus dipenuhi oleh setiap individu. Pada zaman modern ini, hampir seluruh masyarakat disetiap kalangan menggunakan teknologi mulai dari anak-anak usia dini, remaja, sampai orang tua, terlebih lagi dalam bidang komunikasi, contohnya seperti penggunaan gadget. Karena kecanggihan gadget itu lah yang membuat seseorang menjadi individualistis, yang dimana mereka tidak memiliki waktu untuk bersosialisasi secara langsung dan cenderung egosentris.

Melihat kondisi itu, teknologi yang memberi dampak bagi kehidupan manusia harus diseimbangkan dengan kebutuhan. Pada akhirannya, sesorang harus paham dengan akan pengertian dari kebutuhan itu sendiri dan belajar bagaimana memanfaatkan kondisi yang ada saat ini.

            Nah Sobat Thriving, jika kamu merupakan salah satu pengguna gadget yang aktif, sudah saatnya kita sadar dan harus bisa lebih me-manage waktu dalam menggunakan gadget secara bijak. Untuk mengatasi kecanduan gadget memang tidaklah mudah, tetapi tidak ada salahnya jika kamu mencoba mengurangi selagi kita dapat menahan terpaan teknologi di zaman sekarang.



Referensi:

https://psikologi.uinjkt.ac.id/mengapa-generasi-melinial-rentan-kecanduan-smartphone/#:~:text=Menurut%20penelitian%20yang%20dilakukan%20Usni,kesepian%2C%20dan%20sensation%20seeking%20behavior.

https://sulselprov.go.id/welcome/post/dampak-teknologi-terhadap-kehidupan-sosial-masyarakat


Comments